Thursday, July 30, 2009

Testosteron Rendah, Pria Lebih Rentan

Kadar testosteron tiap-tiap pria berbeda-beda dan berubah-ubah sesuai kondisi tubuhnya, misalnya saat sakit atau stress mungkin menurun. Selain itu, hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa produksi hormon seksual pria ini menurun seiring bertambahnya umur.

Produksi testosteron di tubuh pria mencapai puncaknya pada usia 20 tahunan dan rata-rata menurun sekitar 1,5 persen setiap tahun sesudah memasuki usia 30 tahun. Penurunan ini disebabkan perubahan fisik testis dan otak, organ utama yang mengatur produksi hormon testosteron.

Kadar testosteron yang terlalu rendah bisa menyebabkan degradasi massa otot dan kerapuhan tulang, resistansi insulin, penurunan libido, lemah, mudah tersinggung, dan depresi. Meskipun demikian libido rendah bukan berarti kadar testosteron juga rendah karena dorongan seksual dipengaruhi banyak faktor tubuh dan pikiran. Rendahnya kadar testosteron mungkin juga meningkatkan risiko kematian pria.

Para peneliti mempelajari hubungan antara kadar testosteron dan kematian pada 858 veteran pria yang berumur 40 tahun atau lebih. Data kadar testosteron masing-masing tercatat minimal 2 kali pada tahun 1994 dan 1999. Pria-pria tersebut diamati selama 8 tahun hingga 2002.

Di antara mereka, 19 persen atau 166 pria yang memiliki kadar testosteron rendah, 28 persen atau 240 pria sedang, dan 53 persen atau 452 pria memiliki kadar normal. Dalam kurun waktu tersebut, sekitar 20 persen di antara pria yang kadar testosteronnya normal meninggal. Pada pria yang kadar testosteronnya sedang, 24,6 persennya juga meninggal. Sedangkan pada yang kadar testosteron rendah, 34,9 persen yang meninggal.

Pria dengan kadar testosteron rendah memiliki risiko meninggal 88 persen lebih besar daripada yang memiliki kadar testosteron normal. Pengaruhnya tetap berlaku meskipun faktor umur, penyakit, dan indeks massa tubuh ikut dipertimbangkan.

Risiko kematian pria dengan kadar testosteron rendah menjadi 68 persen setelah para peneliti menganalisa ulang data dengan mengabaikan pria yang meninggal pada tahun pertama. Hal tersebut menunjukkan bahwa risiko kematian tidak terlalu dipengaruhi penyakit dan hubungannya antara kadar testosteron rendah dan kematian tetap tinggi.

"Pria dengan testosteron rendah memiliki risiko kematian tinggi, namun hal tersebut mungkin didorong faktor lain yang belum dapat diukur sekarang," kata Molly Shores dari VA Puget Sound Health Care System dan Universitas Washington, Seattle, AS yang melaporkan penelitiannya dalam Archieves of Internal Medicine edisi terbaru.

Karena penelitian menggunakan data yang berlaku surut, ia hanya dapat menyimpulkan bahwa keduanya berhubungan tapi tidak dapat menyimpulkan bagaimana hubungannya. Untuk memastikan, diperlukan penelitian ke depan dalam jangka waktu lebih lama.

kafka.web.id

Mitos Seputar Testosteron

Testosteron merupakan hormon seks pria yang punya peran penting dalam fungsi seksual, produksi sperma, pembentukan otot, dan intonasi suara. Rendahnya kadar hormon ini akan menyebabkan seseorang mengalami kelelahan kronis, depresi, gangguan ereksi, dan postur tubuh yang kurang tegap atau berkurangnya kemampuan atletik.

Penelitian menunjukkan bahwa hormon testosteron dalam jumlah yang normal sangat penting untuk mengurangi risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular pada pria. Selain itu, pria yang kadar testosteronnya normal lebih panjang umur dibanding dengan pria yang kekurangan hormon ini.

Banyak mitos yang salah beredar mengenai hormon pria ini. Abraham Morgentaler, MD, dokter spesialis urologi dari Harvard Medical School dan penulis buku Testosterone for Life akan menjawabnya untuk Anda.
1. Testosteron adalah obat yang ilegal
Hormon testosteron termasuk dalam obat yang legal, terlebih hormon ini sangat penting bagi pria. Yang ilegal adalah bila hormon ini dipakai tanpa resep dokter. Meski begitu, banyak organisasi olahraga yang punya aturan ketat tentang penggunaan obat atau suplemen yang mengandung testosteron karena bisa memengaruhi performa atlet. Atlet yang melanggar bisa dikenai sanksi.
2. Testosteron adalah steorid, dan steorid berbahaya.
Ya, testosteron memang steorid, tapi tidak berbahaya. Lagi pula secara alamiah kita dipenuhi oleh berbagai steorid. Menurut Morgentaler, kata steroid sebenarnya berkaitan dengan molekul yang ditopang oleh empat karbon, seperti estrogen, progesteron, kortisol, juga kolesterol.
Sementara itu, dalam dunia olahraga, steroid merupakan kependekan dari anabolic steroid hormone yang berarti secara khusus bekerja untuk membangun otot dan tulang, seperti testosteron.
3. Testosteron menyebabkan perilaku kasar dan tak terkontrol
Belum ada fakta yang membuktikan testosteron menyebabkan tindakan agresif, kekerasan, atau perilaku tak terkontrol lainnya. Sebaliknya, pria dengan hormon testosteron yang rendah justru mudah marah, dan kondisi ini akan membaik setelah kadar testosteronnya naik.
4. Testosteron menyebabkan kanker prostat
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pria dengan kadar testosteron yang tinggi justru risikonya lebih kecil untuk terkena kanker prostat.
5. Kadar Testosteron yang tinggi menyebabkan kebotakan
Secara umum, pria yang mengalami kebotakan punya kadar testosteron yang sama dengan pria yang rambutnya masih lebat. Kebotakan, menurut Morgentaler, biasanya sudah diturunkan secara genetis.
kompas.com

Testosteron Bikin Perempuan Puas Bercinta

Hormon testosteron adalah hormon seks milik lelaki. namun ternyata hormon tersebut juga bisa mempengaruhi perilaku seks perempuan. Sebuah penelitian membuktikan bahwa testosterone dapat membuat perempuan mengalami kepuasan seks.

Dr. Susan Davis dari Universitas Monash, Victoria, Australia melakukan penelitian terhadap 261 perempuan. Secara acak mereka diberi semprotan hormon testosteron setiap hari, selama 16 minggu.

Yang mengejutkan, setelah 28 hari, perempuan-perempuan tersebut mengalami peningkatan kepuasan dalam bercinta.

Susan menjelaskan bahwa sebenarnya hormon testosteron tidak hanya terdapat pada laki-laki. Hormon tersebut juga terdapat pada wanita namun jumlahnya sedikit.

Semprotan testosteron dengan jumlah tertentu (dalam penelitian ini sekitar 0,00009 liter) dapat mempengaruhi hasrat serta kepuasan perempuan saat bercinta.

detikhot.com